UEFA Champions League yang berlangsung pada Kamis, 19 September 2024, Manchester City dan Inter Milan berbagi angka dalam hasil imbang tanpa gol 0-0.
Pertandingan ini merupakan rematch dari final Liga Champions sebelumnya, di mana City keluar sebagai juara. Dalam laga kali ini, kedua tim menunjukkan pertahanan yang solid, namun tidak dapat menemukan celah untuk mencetak gol. City, yang bermain di hadapan para pendukung mereka di Etihad Stadium, berusaha untuk memperbesar dominasi mereka di grup, sementara Inter meninggalkan stadion dengan hasil yang cukup menggembirakan.
Pertandingan Babak Pertama
Pada babak pertama pertandingan UEFA Champions League antara Manchester City dan Inter Milan yang berlangsung pada Kamis, 19 September 2024, kedua tim menunjukkan intensitas permainan yang tinggi sejak peluit pertama dibunyikan. Manchester City segera mengambil alih penguasaan bola dan lebih banyak mendominasi permainan, dengan pemain-pemain seperti Kevin De Bruyne dan Phil Foden yang aktif dalam menciptakan peluang. City berhasil menciptakan beberapa kesempatan berbahaya, termasuk sebuah tembakan dari Erling Haaland yang melambung di atas mistar gawang.
Di sisi lain, Inter Milan berusaha untuk mengimbangi permainan dengan mengorganisir pertahanan yang solid dan melakukan serangan balik cepat. Mereka menciptakan beberapa peluang, tetapi penyelesaian akhir yang kurang tepat membuat mereka tidak mampu membobol gawang Ederson. Meskipun City lebih mendominasi, baik lini tengah maupun pertahanan Inter tampil disiplin dan mampu menahan sorotan serangan bertubi-tubi dari tim tuan rumah. Babak pertama ditutup dengan skor 0-0, mencerminkan ketatnya persaingan antara kedua tim di lapangan.
Pertandingan Babak kedua
Pada babak kedua pertandingan semakin menegangkan dengan kedua tim berusaha keras untuk mencetak gol. Manchester City melanjutkan dominasi penguasaan bola mereka dan memulai babak kedua dengan intensitas yang tinggi. Mereka berusaha mencari celah di pertahanan Inter, mengandalkan permainan cepat dan kombinasi umpan-umpan pendek. Salah satu peluang bagus untuk City muncul ketika Phil Foden menemukan ruang di dalam kotak penalti. Namun sepakan kerasnya berhasil ditepis oleh kiper Inter Milan, Yann Sommer.
Inter Milan, meskipun lebih banyak bertahan, terus memanfaatkan peluang melalui serangan balik. Tim asuhan Simone Inzaghi tidak hanya bertahan, tetapi juga mencoba menciptakan ancaman di sepertiga akhir dengan beberapa serangan cepat. Salah satu momen krusial terjadi ketika Lautaro Martinez mendapatkan kesempatan untuk memasukkan bola ke gawang, tetapi ditangkap dengan cermat oleh Ederson. Di sisi lain, Manchester City terus menggempur pertahanan Inter, membuat beberapa peluang lagi, termasuk upaya dari Ilkay Gündogan yang masih melenceng sedikit dari sasaran.
Meskipun kedua tim menciptakan peluang dan menjaga agresivitas mereka, tidak ada gol yang tercipta sepanjang babak kedua. Inter Milan menunjukkan pertahanan yang disiplin, menahan segala upaya Manchester City untuk mencetak gol. Pada akhirnya, hasil imbang 0-0 menutup pertandingan. Mencerminkan pertarungan ketat antara dua tim elit Eropa yang sama-sama memiliki keinginan untuk meraih poin penting di fase grup ini.
Baca Juga: Mohamed Salah Bersinar! Dekati Rekor Wayne Rooney Di Laga Liverpool vs Chelsea
Statistik Pertandingan
im tuan rumah mencatatkan 62% penguasaan bola dan berhasil melepaskan total 22 tembakan, dengan 5 di antaranya tepat sasaran. Meskipun mereka lebih banyak menciptakan peluang, ketidakakuratan dalam penyelesaian akhir menjadi masalah utama yang menghalangi mereka untuk menjebol gawang Inter. Selain itu, City telah melakukan 10 pelanggaran, menunjukkan agresivitas dalam merebut bola, namun mereka juga harus berhati-hati agar tidak memberikan kesempatan kepada lawan.
Sebaliknya, Inter Milan mencatatkan 38% penguasaan bola dan melakukan 13 tembakan, dengan 3 tembakan yang mengarah tepat ke gawang. Tim tamu juga mempertahankan disiplin di lini belakang, hanya melakukan 9 pelanggaran sepanjang pertandingan. Meski lebih sedikit memiliki penguasaan bola, Inter mampu mengembangkan serangan cepat yang beberapa kali mengancam pertahanan City. Statistik ini mencerminkan bagaimana kedua tim memiliki pendekatan yang berbeda; sementara City berusaha mengendalikan permainan. Inter lebih berfokus pada pola pertahanan yang kuat dan memanfaatkan kesempatan dari serangan balik. Hasil akhir imbang 0-0 menjadi gambaran dari perjuangan kedua tim untuk meraih tiga poin yang sangat berharga di fase grup.
Posisi di Klasemen
Setelah hasil imbang melawan Inter Milan, Manchester City kini berada di posisi pertama grup dalam klasemen UEFA Champions League dengan total 4 poin. Mereka sebelumnya meraih kemenangan dalam pertandingan pertama grup, sehingga hasil imbang ini mempertahankan posisi mereka di puncak. Dengan jumlah poin yang dimiliki, City menunjukkan performa yang solid di fase grup, namun mereka perlu berupaya lebih maksimal di pertandingan selanjutnya untuk memastikan kelolosan ke fase knockout. Pelatih Pep Guardiola dan tim harus mengevaluasi strategi mereka. Terutama dalam hal penyelesaian akhir, agar dapat mengamankan kemenangan di laga-laga mendatang.
Di sisi lain, Inter Milan mengumpulkan 3 poin setelah dua pertandingan, berada di posisi kedua di klasemen grup. Tim asuhan Simone Inzaghi mendapat satu poin tambahan dari hasil imbang ini. Yang cukup penting untuk menjaga peluang mereka melangkah ke babak selanjutnya. Hasil ini menunjukkan bahwa Inter dapat bersaing dengan tim elit meski harus memperbaiki aspek serangan untuk meningkatkan efektivitas mereka dalam mencetak gol. Dengan sisa pertandingan di fase grup, Inter harus tetap fokus dan meningkatkan performa untuk mencapai tujuan mereka di turnamen ini.
Performa Kedua Tim
Performa Manchester City selama pertandingan melawan Inter Milan menunjukkan kontrol permainan yang baik meskipun mereka gagal mencetak gol. Dari awal hingga akhir, City mendominasi penguasaan bola dan menunjukkan kepemimpinan di lini tengah dengan gerakan cepat dan umpan-umpan terobosan yang akurat. Pemain-pemain seperti Kevin De Bruyne dan Rodri menjadi pengatur permainan, mengeksploitasi ruang dan menciptakan beberapa peluang berbahaya. Namun, ketidakmampuan untuk menyelesaikan peluang menjadi masalah utama yang menghalangi mereka meraih kemenangan. Secara keseluruhan, tim asuhan Pep Guardiola menunjukkan ketajaman dalam serangan dan pengorganisasian permainan. Tetapi harus lebih efisien dalam penyelesaian akhir untuk pertandingan-pertandingan mendatang.
Di sisi lain, Inter Milan menunjukkan performa yang disiplin dan terorganisir. Meskipun lebih banyak bertahan dan mengandalkan strategi serangan balik, mereka mampu mempertahankan bentuk defensif yang kaya pengalaman. Kiper Yann Sommer tampil cemerlang dengan beberapa penyelamatan penting yang menjaga gawang Inter tetap aman dari serangan City. Para bek, termasuk Francesco Acerbi dan Milan Skriniar, bekerja keras untuk menghalau setiap ancaman yang datang. Meskipun tidak banyak menciptakan peluang, Inter tetap berusaha menekan dan mencari celah di lini belakang City saat mendapatkan kesempatan. Secara keseluruhan, performa Inter mencerminkan ketahanan dan kemampuan bertahan yang solid. Serta pengaturan taktis yang baik di bawah asuhan Simone Inzaghi. Simak dan ikuti terus informasi sepak bola secara lengkap hanya di football-shirts-voltage.com.