Thomas Frank Puji Warisan Pochettino Usai Menyamai Start Tottenham

Bagikan

Pelatih Tottenham Hotspur, Thomas Frank, berhasil menyamai catatan awal Mauricio Pochettino setelah 13 pertandingan di musim ini. Hasil imbang 0-0 melawan Monaco di Liga Champions membuat rekor Frank menjadi satu kemenangan dari lima laga, sama persis dengan rekor awal Pochettino pada 2014-2015. , akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.

Thomas-Frank-Puji-Warisan-Pochettino-Usai-Menyamai-Start-Tottenham

Meskipun mendapat ejekan dari para penggemar, Frank menekankan pentingnya proses dan perkembangan tim daripada hasil semata. Ia mencatat bahwa timnya mencetak lebih banyak gol dan kebobolan lebih sedikit dibanding catatan awal Pochettino, meski konteks dan era berbeda.

tebak skor hadiah pulsa 100k  

Frank menyoroti pencapaian Pochettino, termasuk membawa Spurs menjadi runner-up Liga Champions 2019, sebagai inspirasi dan contoh bagaimana membangun tim dengan konsistensi dan visi jangka panjang.

AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!

aplikasi shotsgoal  

Menghormati Legenda Spurs

Thomas Frank mengaku terkesan dengan apa yang dibangun Pochettino selama menjadi pelatih Tottenham. “Apa yang ia capai sungguh unik dan mengesankan,” kata Frank. Ia menyadari bahwa kesuksesan klub membutuhkan stabilitas di posisi manajerial dan staf kunci, termasuk direktur olahraga, CEO, serta asisten pelatih.

Menurut Frank, keberlanjutan dalam struktur klub menjadi faktor penting bagi prestasi jangka panjang. Ia menekankan bahwa kesuksesan tidak datang dalam semalam, melainkan melalui kemajuan bertahap dan kerja keras tim secara menyeluruh.

Kritik atau tekanan dari luar dianggap Frank sebagai bagian dari proses. Ia menekankan bahwa setiap tim pasti mengalami pasang surut, dan fokus utama tetap pada pembangunan tim yang solid dan kompetitif.

Baca Juga: Nasib Odegaard di Arsenal: Cedera yang Datang Silih Berganti

Tantangan Cedera dan Lini Tengah

Tantangan-Cedera-dan-Lini-Tengah

Thomas Frank menghadapi kendala tambahan berupa daftar cedera yang panjang. Kapten Cristian Romero dan Destiny Udogie absen, bergabung dengan pemain kunci lain seperti James Maddison, Dejan Kulusevski, dan Dominic Solanke.

Diskusi mengenai formasi lini tengah Tottenham juga menjadi sorotan. Frank membela keputusannya menggunakan kombinasi Joao Palhinha dan Rodrigo Bentancur, menekankan pentingnya keseimbangan antara fisik dan kreativitas dalam tim.

Frank menekankan bahwa keberhasilan di Liga Primer memerlukan fisik yang mumpuni, mengingat tim besar seperti Liverpool, Arsenal, dan Manchester City memiliki intensitas dan daya tahan luar biasa.

Filosofi Sepak Bola Frank

Selain fisik, Frank menekankan pentingnya struktur tim untuk memungkinkan permainan bebas dan dinamis. Ia ingin Tottenham bermain sepak bola atraktif tanpa mengorbankan disiplin dan kestabilan.

Dengan visi jangka panjang dan fokus pada kemajuan bertahap, Frank optimis Tottenham akan terus berkembang. Ia menyadari tantangan cedera dan intensitas liga, tetapi yakin timnya mampu bersaing di level tertinggi.

Pendekatan Frank menunjukkan kombinasi penghormatan terhadap warisan Pochettino sekaligus implementasi filosofi modern yang menyeimbangkan fisik, struktur, dan kreativitas di lapangan. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik footballpredictionstips.net.