Liga Italia Juventus harus puas berbagi poin dengan Parma setelah pertandingan yang berlangsung ketat dan berakhir dengan skor 2-2 pada 30 Oktober 2024.
Pertandingan ini berlangsung di Allianz Stadium, markas Juventus, dan menyajikan drama yang menarik dengan banyak momen krusial yang terjadi sepanjang laga.
Jalannya Pertandingan Babak Pertama
Pada babak pertama, Juventus langsung menunjukkan niat mereka untuk mendominasi pertandingan. Dengan penguasaan bola yang lebih besar, tim tuan rumah berupaya mengendalikan tempo permainan. Juventus berhasil memecah kebuntuan lebih cepat dari yang diharapkan, ketika Dusan Vlahovic mencetak gol pada menit ke-22 setelah memanfaatkan umpan silang cemerlang dari Federico Chiesa. Gol tersebut memberikan keuntungan awal kepada Juventus dan membangkitkan semangat para pendukung yang hadir di Allianz Stadium.
Setelah gol tersebut, Juventus tetap meningkatkan tekanan terhadap Parma, menciptakan beberapa peluang tambahan. Namun, seiring berjalannya waktu, Parma mulai menemukan ritme mereka dan melancarkan serangan balik yang efektif. Pada menit ke-35, usaha Parma terbayar ketika Adrian Benedyczak berhasil menyamakan kedudukan dengan gol yang dihasilkan dari umpan tarik yang diterima di dalam kotak penalti. Gol ini membuat pertandingan semakin menarik, dan menciptakan suasana tegang di stadion ketika kedua tim terus berusaha untuk mencetak gol kedua mereka.
Hingga waktu istirahat, kedua tim menunjukkan ketangguhan dan determinasi dalam setiap serangan. Juventus berusaha kembali mengambil alih permainan, sementara Parma, dengan semangat yang membara. Bertahan dengan solid untuk menjaga agar tidak kebobolan lebih lanjut. Babak pertama ditutup dengan skor imbang 1-1. Menyisakan antisipasi bagi para penggemar menjelang babak kedua yang dipastikan akan lebih mendebarkan.
Pertandingan Babak Kedua
Memasuki babak kedua, Juventus kembali memasuki lapangan dengan semangat yang tinggi dan tekad untuk meraih kemenangan. Mereka langsung menekan Parma dan berusaha merebut kembali kendali permainan. Pada menit ke-57, Juventus berhasil mengembalikan keunggulan dengan gol indah dari Moise Kean. Kean menerima bola di luar kotak penalti dan dengan tendangan kerasnya yang mengarah ke sudut atas gawang, dia berhasil menaklukkan Gianluigi Buffon. Gol ini membuat Juventus unggul 2-1 dan meningkatkan kepercayaan diri tim tuan rumah.
Setelah gol tersebut, Juventus berusaha untuk menggandakan keunggulan, tetapi Parma menunjukkan ketahanan yang luar biasa. Tim tamu semakin efektif dalam serangan balasan dan mulai memberikan tekanan kepada pertahanan Juventus. Pada menit ke-75, Parma berhasil menyamakan kedudukan untuk kedua kalinya. Kevin Bonifazi mencetak gol setelah melakukan kerja sama apik dengan rekan-rekannya, memanfaatkan celah di pertahanan Juventus yang sedikit lengah. Gol ini menciptakan tensi baru dalam pertandingan, dengan kedua tim kini sama-sama berambisi untuk meraih kemenangan.
Dengan skor imbang 2-2, kedua tim berusaha saling menyerang untuk mendapatkan keunggulan. Juventus mencoba mendominasi penguasaan bola dan menciptakan peluang, tetapi upaya mereka selalu terhalang oleh pertahanan Parma yang solid. Di sisi lain, Parma juga berusaha sekuat tenaga untuk mencari gol kemenangan, tetapi pertahanan Juventus, meskipun sempat goyah, tetap mampu menahan berbagai serangan. Pada akhirnya, tidak ada gol tambahan yang tercipta hingga peluit panjang dibunyikan. Pertandingan berakhir dengan skor imbang 2-2. Menyisakan kedua tim berbagi poin yang sangat berharga.
Baca Juga: Pegadain Liga 2 – Persipura Jayapura Taklukkan Persewar Waropen 2-1
Statistik Pertandingan
Dalam pertandingan antara Juventus dan Parma yang berakhir imbang 2-2, statistik mencerminkan ketatnya persaingan di lapangan. Juventus menguasai bola sebanyak 55% dan mencatatkan total 18 tembakan, dengan 9 di antaranya tepat sasaran, menunjukkan upaya ofensif yang konsisten dari tim tuan rumah. Sementara itu, Parma memiliki efektivitas yang lebih baik dalam pemanfaatan peluang, melakukan 8 tembakan dan 5 di antaranya mengarah ke gawang. Dalam hal pertahanan, Juventus melakukan 15 tekel yang sukses, sedangkan Parma mencatatkan 12 tekel efektif. Kiper dari kedua tim juga tampil mengesankan, dengan Wojciech Szczęsny melakukan 4 penyelamatan penting dan Gianluigi Buffon melakukan 5 penyelamatan, sehingga menjaga keadaan tetap ketat hingga akhir pertandingan. Statistik ini menunjukkan bahwa meskipun Juventus berusaha untuk dominan. Parma berhasil memberikan perlawanan yang signifikan dan mendapatkan hasil yang layak.
Posisi di Klasemen
Tim asuhan Massimiliano Allegri ini mencatatkan 4 kemenangan dan 6 hasil imbang, tanpa menderita kekalahan, serta memiliki selisih gol +10. Meski Juventus menunjukkan performa yang konsisten, hasil imbang yang mereka alami pada laga ini menempatkan mereka dalam posisi yang harus diperjuangkan untuk masuk ke zona Eropa pada akhir musim.
Di sisi lain, Parma saat ini menempati posisi ke-12 di klasemen dengan total 9 poin dari 10 pertandingan. Dengan rekor 1 kemenangan, 6 hasil imbang, dan 3 kekalahan, Parma masih berjuang untuk memperbaiki posisi mereka di tabel. Penampilan mereka di awal musim ini harus dievaluasi, dan setiap poin menjadi penting bagi mereka untuk keluar dari zona berbahaya dan menjauh dari kemungkinan degradasi.
Performa Kedua Tim
Meskipun mereka memegang penguasaan bola dengan baik dan menciptakan beberapa peluang. Pertahanan mereka sering kali goyah, yang mengakibatkan dua gol penting bagi Parma. Juventus memulai laga dengan lamban, kebobolan gol cepat setelah hanya tiga menit melalui sundulan Enrico Delprato. Meskipun Weston McKennie berhasil menyamakan kedudukan dengan golnya pada menit ke-31, Juventus kembali kebobolan tujuh menit kemudian. Saat Simon Sohm memanfaatkan kelengahan di lini belakang. Ini menunjukkan bahwa meskipun Juventus memiliki pemain yang mampu mencetak gol. Mereka perlu memperbaiki koordinasi defensif dan disiplin dalam menjaga posisi.
Sementara itu, Parma, meskipun merupakan tim yang baru dipromosikan, menunjukkan performa yang mengesankan dengan semangat yang tinggi. Mereka berhasil memanfaatkan peluang yang ada dan memperlihatkan strategi serangan balik yang tajam. Tim yang dilatih oleh Fabio Pecchia ini bermain dengan modifikasi formasi 4-2-3-1, yang memungkinkan mereka menekan lini belakang Juventus secara efektif. Pemain-pemain muda seperti Simon Sohm dan Dennis Man tampil menonjol, dengan Sohm mencetak gol penting dan menunjukkan potensi besar sebagai pencetak gol di masa depan. Simak dan ikuti terus informasi sepak bola secara lengkap hanya di footballnewshd77.com.