Garth Lagerwey Mundur dari Atlanta United demi Fokus Pemulihan Kanker

Bagikan

Garth Lagerwey dipastikan tidak akan kembali menjabat sebagai CEO Atlanta United FC musim depan, seperti yang dikonfirmasi juru bicara klub. Keputusan ini diambil setelah ia menjalani perjuangan panjang melawan kanker sejak didiagnosis pada Juli lalu. Saat itu, klub memberi izin cuti agar Lagerwey dapat fokus pada proses pengobatan dan pemulihannya.

Garth-Lagerwey-Mundur-dari-Atlanta-United-demi-Fokus-Pemulihan-Kanker

Mundurnya Lagerwey membuka babak baru bagi Atlanta United, yang kini harus mencari pengganti dengan peran lebih luas. Kandidat CEO berikutnya tidak hanya akan mengawasi Atlanta United, tetapi juga tim ekspansi NWSL yang diumumkan klub pada bulan sebelumnya. Tim NWSL tersebut dijadwalkan mulai beroperasi pada 2028, sementara proses perekrutan staf inti akan dimulai pada 2026.

tebak skor hadiah pulsa 100k  

Keputusan Lagerwey untuk menepi sepenuhnya dari dunia sepak bola profesional menjadi langkah penting demi kesehatannya sendiri. Klub pun menghargai keputusannya dan memastikan bahwa proses pencarian pengganti berlangsung dengan hati-hati, mengingat besarnya tanggung jawab strategis yang harus diemban oleh pemimpin berikutnya.

AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!

aplikasi shotsgoal  

Jejak Kesuksesan Lagerwey di Klub-Klub Sebelumnya

Sebelum bergabung dengan Atlanta United pada 2022, Lagerwey memiliki rekam jejak yang sangat mengesankan di MLS. Ia memulai kiprah kepemimpinannya dengan Real Salt Lake, membawa klub tersebut menjuarai Piala MLS 2010 meski beroperasi dengan anggaran terbatas. Tidak hanya itu, RSL juga mencapai final Liga Champions Concacaf 2012, pencapaian yang masih dikenang hingga kini.

Kesuksesannya berlanjut ketika ia bergabung dengan Seattle Sounders pada akhir 2014. Di sana, ia membantu klub meraih gelar Piala MLS pada 2016 dan 2019 serta menjadi juara Liga Champions Concacaf 2022. Rangkaian prestasi ini menjadikan Lagerwey sebagai salah satu eksekutif paling berpengaruh di sepak bola Amerika Serikat.

Dengan reputasi sebesar itu, kedatangannya ke Atlanta diharapkan menjadi titik balik. Banyak pihak percaya bahwa Lagerwey dapat membangun pondasi kesuksesan baru setelah performa Atlanta mulai menurun pasca kejayaan awal mereka. Namun berbagai dinamika internal dan eksternal membuat gebrakan yang diharapkan tidak berjalan sesuai rencana.

Baca Juga: Mauro Icardi Pernah Menolak Kontrak 120 Juta Euro Demi Galatasaray

Harapan Tinggi dan Penurunan Performa Atlanta United

Harapan-Tinggi-dan-Penurunan-Performa-Atlanta-United

Kedatangan Lagerwey awalnya dipandang sebagai awal era baru bagi Atlanta United. Klub ini sebelumnya menikmati masa keemasan dengan memenangkan Piala MLS 2018 dan Piala AS Terbuka 2019. Namun, setelah itu, performa tim mulai merosot dan tak lagi tampil dominan di liga. Harapan besar bahwa Lagerwey dapat menyuntikkan stabilitas serta konsistensi kembali ke klub ternyata sulit diwujudkan.

Meski Atlanta United sempat menunjukkan tanda kebangkitan pada 2023 dan mencatat kemenangan dramatis atas Inter Miami di playoff 2024, performa liga mereka secara keseluruhan tetap mengecewakan. Musim ini, mereka harus puas finis di posisi ke-14 Wilayah Timur, tertinggal jauh dari zona playoff. Jarak 25 poin dari peringkat kesembilan mempertegas betapa sulitnya situasi tim sepanjang musim.

Yang lebih memprihatinkan, penurunan performa itu terjadi meski Atlanta termasuk salah satu tim dengan pengeluaran terbesar di MLS. Berdasarkan laporan terbaru Asosiasi Pemain MLS, klub menghabiskan dana sebesar 28,48 juta dollar dan menempati peringkat ketiga tertinggi dalam pengeluaran liga. Ketidakseimbangan antara investasi besar dan output kompetitif menjadi sorotan penting dalam evaluasi klub.

Struktur Klub dan Masa Depan Atlanta Tanpa Lagerwey

Meskipun ditinggal Lagerwey, Atlanta United masih memiliki sejumlah figur kunci yang dipercaya mampu membawa klub kembali ke jalur positif. Di departemen sepak bola, Chris Henderson, yang direkrut pada Desember lalu siap mengambil peran penting dalam pengembangan pemain. Ia akan bekerja bersama manajer baru Gerardo Martino, yang memiliki pengalaman luas dalam memimpin tim-tim besar.

Dari sisi bisnis, klub akan tetap dipimpin oleh Sarah Kate Noftsinger dan Dimitrios Efstathiou. Keduanya memegang tanggung jawab strategis dalam menjaga stabilitas operasional klub, terutama di masa transisi kepemimpinan ini. Kehadiran mereka diharapkan dapat memastikan bahwa Atlanta tetap bergerak dengan arah yang jelas dan konsisten.

Dengan struktur yang masih bertahan kuat dan proyek besar seperti tim NWSL yang akan hadir, Atlanta United memasuki fase penting dalam sejarah mereka. Kepergian Lagerwey tentu menjadi kehilangan besar, namun klub kini memiliki kesempatan untuk merumuskan kembali visi jangka panjang dan menentukan arah baru yang lebih stabil demi masa depan yang lebih cerah. Nantikan terus kabar terbaru seputar sepak bola lainnya hanya di footballpredictionstips.net.