Crystal Palace Terancam Gagal Tampil di Liga Europa

Bagikan

Crystal Palace membuat sejarah dengan meraih Piala FA untuk pertama kalinya setelah mengalahkan Manchester City 1-0 di final. Kemenangan ini seharusnya memberikan tiket langsung ke Liga Europa musim depan, menjadikannya penampilan perdana The Eagles di kompetisi Eropa. , akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.

Crystal-Palace-Terancam-Gagal-Tampil-di-Liga-Europa

Namun, kebahagiaan tersebut terancam pupus karena masalah kepemilikan klub. Menurut aturan UEFA, seorang pemilik tidak boleh mengendalikan lebih dari satu klub yang berlaga di kompetisi Eropa yang sama. John Textor, pemegang 45% saham Crystal Palace, juga merupakan pemilik mayoritas Olympique Lyon, yang lolos ke Liga Europa melalui jalur liga domestik Prancis.

tebak skor hadiah pulsa 100k  

Jika UEFA menilai Textor memiliki pengaruh signifikan terhadap kedua klub, Crystal Palace berisiko dicoret dari Liga Europa. Hal ini akan menjadi pukulan besar bagi klub yang baru saja meraih prestasi bersejarah tersebut.

AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!

aplikasi shotsgoal  

Masalah Kepemilikan Ganda

John Textor, pengusaha Amerika Serikat berusia 59 tahun, memegang saham besar di Crystal Palace (45%) dan Olympique Lyon (77%). Kedua klub tersebut lolos ke Liga Europa musim depan, melanggar aturan kepemilikan ganda UEFA.

Menurut regulasi, seorang pemilik tidak boleh memiliki “kendali atau pengaruh” atas beberapa klub di kompetisi yang sama. Palace harus membuktikan bahwa Textor tidak terlibat dalam pengambilan keputusan operasional klub. Jika gagal, mereka akan dijatuhi sanksi berupa degradasi ke Liga Conference atau bahkan diskualifikasi.

Selain Textor, masalah lain muncul dari David Blitzer, pemilik minoritas Palace yang juga memiliki saham di Brondby IF (Denmark). Brondby lolos ke Liga Conference, sehingga jika Palace turun kasta, mereka tetap berpotensi melanggar aturan UEFA.

Baca Juga: Trent Alexander-Arnold Tinggalkan Klub, Frimpong Datang Gantikan – Here We Go!

Skenario Terburuk untuk The Eagles

Skenario-Terburuk-untuk-The-Eagles

Jika UEFA memutuskan Palace melanggar aturan, skenario terburuk adalah mereka tidak boleh bermain di Eropa sama sekali. Tiket Liga Europa akan diberikan kepada Nottingham Forest (peringkat 7 Premier League), sementara tempat di Liga Conference akan diambil alih oleh Brighton & Hove Albion (peringkat 8).

Ini akan menjadi ironi pahit bagi Palace, yang justru melihat rival sekotanya, Brighton, mendapatkan keuntungan dari situasi ini. Padahal, Palace gagal menembus zona Eropa melalui liga domestik, hanya finis di peringkat ke-12 dengan 53 poin.

Pelatih Oliver Glasner dan manajemen klub kini sedang berjuang untuk meyakinkan UEFA bahwa struktur kepemilikan mereka memenuhi persyaratan. Namun, sejarah menunjukkan bahwa UEFA cenderung tegas dalam kasus seperti ini, seperti yang terjadi dengan RB Leipzig dan Red Bull Salzburg di masa lalu.

Upaya Palace Menyelamatkan Mimpi Eropa

Manajemen Crystal Palace sedang berupaya keras untuk memenuhi persyaratan UEFA. Salah satu opsi yang mungkin ditempuh adalah mengurangi peran Textor dalam pengambilan keputusan klub atau melakukan restrukturisasi kepemilikan saham sementara.

Jika berhasil, Palace akan menjadi tim unggulan di Liga Europa, memberikan kesempatan bagi pemain seperti Eberechi Eze dan Michael Olise untuk bersinar di panggung Eropa. Namun, jika gagal, ini akan menjadi pelajaran berharga bagi klub tentang pentingnya mematuhi regulasi kepemilikan di sepakbola modern.

Bagaimanapun hasilnya, musim depan tetap akan menjadi bersejarah bagi Crystal Palace. Entah sebagai peserta Liga Europa, Liga Conference, atau sekadar menonton dari pinggir, The Eagles telah membuktikan bahwa mereka mampu bersaing di level tertinggi. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik footballpredictionstips.net.