Ali Riley, Legenda Sepak Bola Wanita, Akan Pensiun Usai Akhir Musim

Bagikan

Bek Angel City FC dan kapten tim nasional Selandia Baru, Ali Riley, secara resmi mengumumkan bahwa ia akan pensiun pada akhir musim NWSL 2025. , akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola perempuan hari ini, simak pembahasan ini.

Ali-Riley,-Legenda-Sepak-Bola-Wanita,-Akan-Pensiun-Usai-Akhir-Musim

Pemain berusia 38 tahun ini telah membela negaranya, Selandia Baru, selama hampir dua dekade. Pengumuman ini menandai akhir dari perjalanan panjang seorang atlet yang memberikan segalanya untuk sepak bola.

tebak skor hadiah pulsa 100k  

Riley adalah salah satu pemain pertama yang direkrut oleh Angel City saat klub tersebut diluncurkan pada musim NWSL 2022. Sejak pertandingan pertama, ia dipercaya menjadi kapten tim, peran yang diembannya dengan penuh tanggung jawab hingga detik ini. Keputusannya untuk pensiun datang setelah ia berjuang melawan cedera saraf kronis yang membuatnya absen cukup lama, termasuk dari Olimpiade 2024.

Meski cedera, semangat Riley tidak pernah padam. “Kembali ke lapangan adalah satu-satunya tujuan saya setelah cedera tahun lalu, dan saya sangat bangga telah mencapainya,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa bisa berada di lapangan dan mendukung rekan setimnya adalah hal yang luar biasa baginya.

AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!

aplikasi shotsgoal  

Perjalanan Karier yang Mengglobal dan Penuh Prestasi

Karier profesional Ali Riley dimulai dengan gemilang. Setelah bermain untuk Stanford University, ia bergabung dengan FC Gold Pride pada tahun 2010 dan langsung memenangkan kejuaraan di liga Women’s Professional Soccer (WPS). Prestasi mentornanya di tahun pertama ditandai dengan gelar WPS Rookie of the Year 2010. Setelah WPS tutup, Riley melanjutkan petualangannya di Eropa.

Di benua biru, Riley membuktikan kualitasnya dengan membela klub-klub top seperti Chelsea di Inggris dan Bayern Munich di Jerman. Namun, petualangan terpanjangnya di Eropa adalah bersama Rosengard di Swedia, di mana ia bermain selama beberapa musim sebelum akhirnya memutuskan untuk kembali ke Amerika Serikat. Pengalaman internasional ini memperkaya kariernya.

Lahir di Los Angeles, Riley memilih untuk membela negara asal ayahnya, Selandia Baru. Ia tampil dalam lima edisi Piala Dunia, termasuk Piala Dunia 2023 yang diadakan di negaranya sendiri, dan empat Olimpiade. Komitmennya pada timnas tidak diragukan lagi, menjadikannya salah satu tokoh sentral sepak bola wanita Selandia Baru.

Baca Juga: Aitana Bonmati: Perjalanan Inspiratif dari Meningitis ke MVP Euro 2025

Warisan dan Dampak di Angel City FC

Ali-Riley-Warisan-dan-Dampak-di-Angel-City-FC

Kepulangan Riley ke Amerika Serikat pada tahun 2020 untuk bergabung dengan Orlando Pride akhirnya membawanya ke kampung halamannya, Los Angeles, ketika ia bergabung dengan Angel City FC pada tahun 2022. Kembali ke kota kelahirannya dan menjadi kapten tim yang mewakili kota tersebut adalah momen yang sangat spesial dalam kariernya. Ia tidak hanya sekadar pemain, tetapi menjadi simbol bagi klub.

CEO dan salah satu pendiri Angel City, Julie Uhrman, memberikan penghormatan yang mendalam. “Ali Riley adalah Angel City,” katanya. Uhrman memuji hati, tekad, dan komitmen Riley yang teguh untuk mengangkat semua orang di sekitarnya, yang telah membentuk budaya klub sejak awal. Dampaknya dianggap tak terkira, baik untuk tim, kota Los Angeles, maupun sepak bola global.

Meski telah ditambahkan ke daftar pemain aktif lagi pada akhir Juli setelah pulih dari cedera, Riley belum tampil dalam satu pertandingan pun musim ini. Angel City FC saat ini berada di posisi ke-11 klasemen dengan empat pertandingan tersisa, berjuang untuk mengejar posisi playoff. Masa-masa akhir kariernya diwarnai dengan pertarungan kompetitif timnya.

Refleksi dan Penutup Karier yang Sempurna

Dalam pernyataannya, Riley merefleksikan perjalanan kariernya yang telah berlangsung selama tiga dekade. Ia menyadari bahwa ia telah memberikan segalanya, baik secara fisik maupun emosional, untuk olahraga yang dicintainya. Sebagai seorang pemain, ia selalu berusaha untuk menjadi rekan setim terbaik dan memberikan pengaruh positif, baik di dalam maupun di luar lapangan.

“Sepanjang karier saya, saya tidak pernah menyia-nyiakan satu hari pun untuk bermain sepak bola,” ucap Riley. Pernyataan ini menggambarkan rasa syukur dan passion yang mendalam terhadap permainan yang telah memberikannya begitu banyak hal. Gaya permainannya yang enerjik dan sikapnya yang positif telah menginspirasi banyak pemain muda.

Pensiunnya Ali Riley tidak hanya menandai berakhirnya karier seorang atlet, tetapi juga akhir dari sebuah era bagi sepak bola wanita Selandia Baru dan Angel City FC. Warisannya dalam membentuk budaya tim dan dedikasinya yang tanpa batas akan selalu dikenang oleh rekan setim, suporter, dan semua orang yang menyaksikan perjalanannya. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola perempuan terbaru lainnya hanya dengan klik footballpredictionstips.net.